Selasa, 06 November 2012

BERANI MENCINTAI berarti ANDA BERANI MENGAMBIL RESIKO untuk TERSAKITI

Apa yang saya sampaikan tidak untuk membenarkan pendapat saya, melainkan untuk berbagi apa yang telah saya jalani dalam membangun hubungan dalam COVENANT....GBU All

Banyak kasus percerain dimana-mana, jika dilihat dari KEBENARAN tentu hal itu tidak di benarkan...Apa yang menyebabkan perceraian kian marak akhir-akhir ini...?? Saya rasa jawabannya ketika anda memutuskan menikah dengan dasar ingin "Mencintai dan Di cintai" saya rasa itu yang menjadi akar perceraian.....Karena akan ada saatnya anda menemukan fakta "Orang yang menyakiti adalah orang yang di dekat anda"...Jadi ketika orang memutuskan untuk mencintai dan dicintai mendapati diri nya di sakiti, disitulah konflik-konflik di mulai...>SO bagaimana seharus nya :

1. Pastikan anda memiliki kesadaran bahwa  "Orang yang menyakiti adalah orang yang di dekat anda"
2. Belajar menerima si dia apa ada nya
3. Belajar Mencintai nya, dan jangan berharap di cintai...karena KASIH itu memberi bukan Meminta
4. Jauhkanlah pengharapan kepadanya, seperti saya berharap kamu jd istri yang baik, ibu yang baik, rajin, lemah lembut, dll....karena PENGHARAPAN adalah penghalusan kata dari TUNTUTAN, secara tdak langsung anda menuntut

BERANI MENCINTAI berarti ANDA BERANI MENGAMBIL RESIKO untuk TERSAKITI

Terkadang berat ketika berbicara namun tiada telinga yang mendengar
Terkadang sedih apa yang disampaikan tidak respon sesuai keinginan kita
Terkadang kesal orang yang di ajak berbicara tetap tidak mengerti
Terkadang Berat untuk berdampingan dengan orang yang tidak bisa di konfrontir

Banyak sekali kesedihan dan beban yang ada pada saya pribadi dalam sebuah proses pengenalan akan COVENANT...Mudah untuk Menikahi orang yang kita cintai, tetapi menjadi sulit bagi saya untuk mencintai orang yang saya Nikahi. Hal itu yang sedang saya alami saat ini , Apakah ada kesalahan ? Tentu tidak , ketika Covenant itu terucap u have to keep it....Hari ini saya mendapatkan pengertian bagaimana jika hal yang telah tersampaikan itu dikembalikan ke diri sendiri , seperti berikut :


Terkadang berat ketika berbicara namun tiada telinga yang mendengar, adalah sama seperti ketika kita tidak mau mendengar suaraNYA

Terkadang sedih apa yang disampaikan tidak respon sesuai keinginan kita, adalah sama ketika respon kita bertolak belakang dengan KEBENARAN

Terkadang kesal orang yang di ajak berbicara tetap tidak mengerti, adalah sama ketika Allah berbicara tetapi kita berdiri diatas PEMBENARAN

Terkadang Berat untuk berdampingan dengan orang yang tidak bisa di konfrontir, adalah sama ketika Allah harus menghadapi orang BEBAL


Satu-satu nya yang membedakan adalah Respon dan Sikap Hati Allah terhadap kita, seperti berikut :

Terkadang berat ketika berbicara namun tiada telinga yang mendengar, adalah sama seperti ketika kita tidak mau mendengar suaraNYA..., akan tetapi Allah tetap ada dan SETIA

Terkadang sedih apa yang disampaikan tidak respon sesuai keinginan kita, adalah sama ketika respon kita bertolak belakang dengan kebenaran...akan tetapi Allah tetap ada dan SETIA

Terkadang kesal orang yang di ajak berbicara tetap tidak mengerti, adalah sama ketika Allah berbicara tetapi kita berdiri diatas PEMBENARAN ....akan tetapi Allah tetap ada dan SETIA

Terkadang Berat untuk berdampingan dengan orang yang tidak bisa di konfrontir, adalah sama ketika Allah harus menghadapi orang BEBAL....akan tetapi Allah tetap ada dan SETIA


Hari ini saya belajar untuk kembali merespon dengan hati yang benar, dan menerima *** apa adanya....sama seperti Allah menerima saya apa adanya.....

Note : Yang menjadi masalah atau pergumulan KITA bukanlah Masalah yang ada, Yang menjadi masalah adalah RESPON kita terhadap masalah- yang akan menentukan SIKAP kita dan KARAKTER kita apakah sesuai kehendakNYA atau kehendak daging kita....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar