Jumat, 03 Juni 2011

IBU


Pada Saat Tuhan Menciptakan Para Ibu Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya.
Kini giliran diciptakan para ibu.
Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut: "Tuhan, banyak nian waktu yg Tuhan
habiskan untuk menciptakan ibu ini?"
Dan Tuhan menjawab pelan: "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan?
01) Ibu ini harus waterproof (tahan air / cuci) tapi bukan dari plastik.
02) Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai
03) Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan
anak-anaknya
04) Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan
anak-anaknya.
05) Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan
menyejukan hati anaknya.
06) Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan
07) Enam pasang tangan!! ---
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang
tangan....? tsk tsk tsk" --- "Tentu saja! Bukan tangan yang
merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih
baik...." balas Tuhan.
08) Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu.
"Bagaimana modelnya?" Malaikat semakin heran.
Tuhan mengangguk- angguk. "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan
bertanya: "Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?", padahal sepasang mata itu sudah
mengetahui jawabannya. "Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga
ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh
ia lihat dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya.
Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: "Saya mengerti dan saya sayang padamu".
Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.
"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah"
"Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai"
09) Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.
10) Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging.
11) Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi....
Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan.
"Terlalu lunak", katanya memberi komentar.
"Tapi kuat", kata Tuhan bersemangat.
"Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung,pikul dan derita.
"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi.
"Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi", kata Sang
Pencipta.
Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu dipipi. "Eh, ada
kebocoran disini"
"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air mata.... air
mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air
mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan,
airmata...., airmata...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar