Jumat, 03 Juni 2011

TIPS BERHENTI MEROKOK

Artikel ini tidak untuk mendiskreditkan perokok, dan ditujukan untuk menginspirasi perokok agar segera menghentikan kebiasaannya yang merugikan ini. Penulis meminta maaf untuk rasa sakit hati yang mungkin muncul, namun kita semua setuju bahwa "kejujuran yang menyakitkan lebih baik daripada kebohongan yang menyenangkan."


Berhenti merokok menempati resolusi tahun baru ke-2 tertinggi setelah "menurunkan berat badan". Namun, sama halnya dengan resolusi peryama/tertinggi, tingkat kegagalan resolusi berhenti merokok masih termasuk sangat tinggi, diyakini di atas 90 persen.


Ada yang menyarankan untuk berhenti merokok secara bertahap, namun studi menemukan tingkat keberhasilan berhenti merokok bertahap jauh lebih rendah dibandingkan tingkat keberhasilan berhenti merokok secara instan (langsung). Selain itu, studi yang sama juga menemukan mereka yang berhenti merokok secara bertahap lebih mudah untuk kembali merokok daripada rekan-rekan mereka yang berhenti secara langsung.


Berikut ini adalah beberapa kiat berhenti merokok secara instan:


1. Yakini Diri Anda Lebih Kuat


Salah satu alasan orang sulit berhenti merokok karena tingkat kepasrahan mereka akan kekuatan rokok atas kontrol diri mereka. Oleh karena itu, kita perlu membuat self-talk yang afirmatif bahwa kita lebih kuat daripada ikatan candu dari rokok. Temukan penderitaan dalam hidup yang lebih besar daripada berhenti merokok yang pernah kita alami, dan yakinkan diri bahwa kalau kita bisa menaklukkan penderitaan besar tersebut, maka penderitaan berhenti merokok adalah hal lebih sepele yang lebih mudah ditaklukkan.



2. Perbesar 'Horor' Dampak Merokok


Terlepas dari adanya denial (penolakan) terhadap bahaya merokok. Penolakan ini tidak bisa memungkiri fakta bahwa 90+ person perokok meninggal akibat kebiasaannya merokok. Bahaya dan ancaman dari kebiasaan merokok adalah nyata. Pikirkan secara grafik dan berulang-ulang, betapa menderitanya anak dan pasangan tercinta saat kita tinggalkan lebih awal, betapa menderitanya kesempatan menunjukkan kasih-sayang kepada orang yang kita cintai menjadi jauh lebih pendek gara-gara kebiasaan ini, betapa terlalunya diri sendiri membakar harta untuk meracuni diri sendiri dan orang yang kita sayangi, betapa biaya kuliah atau simpanan hari tua kita harus terkuras akibat penyakit kanker / jantung / stroke yang menimpa kita nantinya. Betapa kita menjadi biang keladi penderitaan keluarga karena:


- Studi menunjukkan merokok merusak DNA (materi genetik) dan menghasilkan keturunan yang daya tahan tubuhnya lebih lemah (fisik), kualitas generasi penerus yang lebih rendah secara IQ (otak).


- Studi lain mengkonfirmasikan merokok meningkatkan insiden cacat janin, bayi meninggal dalam kandungan (still born), dan usia pasangan hidup yang lebih pendek.


3. Berhenti Merokok Meningkatkan Kualitas Diri


Setiap kali ada orang yang merokok, ia sedang menyebabkan gangguan polusi udara pada lingkungan. Asap yang dikeluarkannya terbawa angin dan tidak berada tetap di tempat. Setiap perokok menyadari betul bahwa asap rokok yang dihembuskannya lebih berbahaya daripada asap rokok yang dihisapnya. Bahwa asap ini bisa saja meracuni paru-paru anak, istri, suami, ayah, ibu orang lain. Bahwa dirinya tidak mampu bertanggungjawab membersihkan paru-paru orang yang telah ia kotori melalui asapnya. Bahwa kebiasaannya merokok selama ini mungkin telah merenggut hak orang lain untuk menghirup udara segar. Dengan berhenti merokok, ia menjadi pribadi yang lebih berkualitas karena tidak lagi menyebabkan kerugian pada dirinya, lingkungan, maupun orang lain.


"THERE ARE NO LIMITS. THE ONLY LIMITATION IS THE ONE YOU MAKE YOURSELF." [Anonymous]


Stay Strong & Healthy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar